')">
Puisi Bebas

Kerumitan yang Hakiki

Keyvalin Dollar
15 Aug 2025
4 views
285 kata 2 menit baca
Jangan biarkan luka hari ini membuat kamu lupa, karna ada kebahagian menantimu di depan sana. Perasaanku mungkin hancur, tetapi tidak untuk masa depanku. Aku bisa tersenyum di hadapan orang banyak, tetapi tidak untuk hati ini karna aku lelah dihancurkan oleh yang seharusnya menjagaku. Aku telah bertahan dengan diam yang panjang, memeluk luka dengan air mata. Rasa lelah ini bukan lagi letih, tetapi seperti burung yang patah sayapnya. Aku mulai banyak belajar darimu bagaimana indahnya dimiliki sesungguhnya, tetapi perlahan-lahan kau mengubah rasa kenyamanan itu menjadi luka di kehidupanku. Bagaimana kau bisa mengajakku masuk di kehidupanmu dan kau pun tak tahu dengan tujuan hidupmu mau kemana arahnya. Aku mulai mengikuti arah langkah kakimu dan aku percaya kauakan menjagaku, tapi nyatanya aku hanya menjadi tumbal dari janji ketidakpastianmu. Aku mengira cinta itu indah, tetapi ternyata cinta juga bisa menyakiti tanpa harus menyentuh fisik. Kini aku mulai memeluk luka yang selama ini kusembunyikan dan mulai mendengarkan isi hati untuk mengikhlaskan yang bukan menjadi takdir terbaik. Kini aku mulai berdiri di atas lukaku sendiri yang telah sembuh, tetapi bukan sebagai korban melainkan sebagai perempuan yang mempunyai martabat yang tinggi. Kini aku mulai membuang rasa yang membebani hidupku ini dan mulai mengikuti isi hati. Aku tidak ingin berpura-pura kuat di hadapan orang banyak hanya untuk bisa dipuji, tetapi sesungguhnya hati ini rapuh dan hancur. Rasanya ingin memeluk seseorang dan berkata, "aku capek ... aku kesepian." Selama ini harus berpura-pura baik-baik saja, tetapi aku sadar tidak perlu seseorang yang hanya datang untuk memanfaatkan ketulusan dari cintaku karna mendatangkan orang baru di kehidupan kita mungkin bukan menjadikan obat luka lama, melainkan mungkin bisa saja menambah luka baru di masa depan kita. Jangan biarkan hidupmu rusak hanya karna orang-orang yang hanya membutuhkan bukan menginginkan dirimu.

Kategori:

Puisi Terkait

Buk, Aku Ingin

Buk, Aku Ingin

buk, aku ingin meminjam pelukmu untuk memeluk ketidakberdayaanku perihal cinta. sebab yang aku tahu pelukmu sungguh laksana sore buk, aku ingin...

Deni Herly 7 views
Baca Puisi
Lika-liku Luka

Lika-liku Luka

Bab I "Bila cinta telah didusta, daku mulai terasa gelisah Jika dirimu berdusta, ku hanya bisa berserah" "Melihatmu bersamanya, membuat aku bersa...

Heri Zega 3 views
Baca Puisi