Chapter 1: Prolog & BAB 1
Di alam mimpinya, ia bertemu dengan sosok wanita yang sangat anggun, wanita itu tersenyum ke arahnya dan menyentuh wajahnya. Hatinya merasa damai saat Wanita itu menyentuh Wajahnya.
Ia hendak bertanya siapa dia? Kenapa selalu datang menghampiri dirinya? Namun bibirnya kelu, seolah-olah ia dilarang untuk berbicara.
Wanita itu, berambut emas, bermata berwarna biru sapphire serta Wajah yang begitu cantik, ia berpikir apakah dirinya tengah berada di surga? Mengapa wanita ini terus menerus menemui dirinya?
Hingga wanita itu pun menghilang dan di gantikan dengan sosok wanita yang sangat tidak asing di matanya. Wanita itu tersenyum, lalu ia melihat siluetnya yang tengah berbincang kepada wanita itu.
Siapa dia? Mengapa wanita itu berbincang dengan dirinya?
Namun, saat ia hendak menghampiri kedua sosok itu, ia pun kembali dari mimpinya.
Ia terbangun dari mimpinya dan berjalan mendekati kaca yang terpajang di kamarnya. Ia pun melihat wajahnya sendiri di dalam cermin itu. Mata berwarna Amber dan Rambut berwarna hitam. Pipi tegas dan hidung mancung, semua ini seperti seorang Dewa yang turun dari surga.
Mimpi yang barusan ia alami ini, adalah mimpi yang selalu datang menghampiri dirinya di setiap tanggal 13. Entah apa yang di maksud dengan tanggal 13, Tapi yang pasti, tanggal itu adalah tanggal kelahiran nya.
Dia pun memegang kepalanya Yang sakit tiba-tiba, dan terduduk sembari bersender di dinding kamarnya. Entah mengapa, tiba-tiba ia merasakan sesak di dadanya.
Ia ingin mencoba menghancurkan perasaan yang membuatnya menderita ini, tapi ia tidak bisa.
“Siapa wanita berambut emas itu? Siapa wanita berambut Perak itu? Mengapa wanita berambut perak itu berbicara dengan ku?”
Ia tidak bisa lagi berkata-kata, baginya ini sangat menggangu nya dan sangat ia benci.
Apa mungkin ini ada kaitannya dengan masa lalu nya? Tapi, apa itu?
Ia pun memutuskan untuk mencaritahu sendiri apa Yang terjadi kepada dirinya.
***
BAB 1
Seorang pria tampan tengah bercermin menganggumi dirinya sendiri yang begitu tampan. Memang, sejak kecil ia di sebut-sebut sebagai Pria yang tampan oleh semua orang yang pernah melihatnya. Terlebih ayah dan ibunya yang sering memanjakan nya dengan begitu banyak kebahagiaan, membuat nya seperti manusia paling bahagia saat ini.
“Kau sangat tampan sekali, Edward.” Ujarnya Kepada dirinya sendiri.
Hari ini, adalah hari Yang membahagiakan bagi dirinya, karena hari ini adalah hari pertama nya menjadi seorang CEO perusahaan. Edward Cristian Hansel, adalah anak tunggal dari perusahaan besar yang bergerak di bidang Properti, Fashion dan juga Otomotif, yaitu ECH.
Ayahnya memberikan kepercayaan kepada dirinya setelah ia lulus dari Universitas Stanford university, untuk mengelola Perusahaan yang di Jalani Ayahnya.
Suara ketukan pintu membuatnya terkejut “Kamu sudah selesai, Nak?” Suara seorang wanita terdengar di telinga nya.
“Iya ibu, aku akan keluar.”
Setelan jas hitam dan juga tas koper sudah siap di tangan kanannya. Ia mengecek jam di tangannya dan menunjukkan pukul 8 pagi.
Saat ia membuka pintu kamarnya, sosok wanita berambut hitam tengah berdiri di hadapannya, wajahnya yang cantik meski terbilang sudah kepala 4 membuatnya menjadi seperti wanita berusia 30 tahun.
Wanita itu Merapikan dasinya, dan mengecup pipi kanan dan kirinya.”Cepat! Ayah mu sudah menunggu di bawah.” Ujarnya.
“Baik ibu, doakan Edward agar Nanti pengangkatan nya berjalan dengan lancar.”
“Baiklah, ibu selalu mendoakan mu.” Edward mencium ibunya, Dia adalah Zeyena harmonica Henz. Seorang wanita yang memulai karir nya dengan membuat gaun rancangannya sendiri, dan pada akhirnya memiliki Brand sendiri dan terkenal di Dunia.
Ia pun menuruni tangga rumahnya dan berjalan dengan gagah menuju Mobil Limousine. Saat ia berjalan menuju mobilnya, ia disambut oleh beberapa pelayan dan juga bodyguard yang berjaga di mansion itu.
“Selamat pagi, Tuan muda.”Edward tersenyum, ketika mereka semua menyapa nya.
Saat ia sudah sampai di depan mobil nya, seorang pria membukakan pintu mobilnya dan menampilkan seorang pria yang tengah sibuk dengan Tab di tangan nya.
Kacamata bertengger di batang hidungnya, wajah yang mirip dengan wajahnya, hanya saja yang membedakan hanyalah warna mata. Sang ayah masih terlihat tampan dan gagah. Apa ini semua karena uang? Edward pun tersenyum simpul, kemudian memasuki mobilnya.
“Kemana saja kamu, Edward? Ayah dari tadi menunggu dirimu.”ujar sang ayah dingin.
Edward hanya diam. Ia tidak berniat membalas perkataan sang ayah, karena ia tau, jika ayahnya menunjukkan Raut wajah yang dingin, itu berarti tamatlah riwayatnya.
“Apakah kamu sibuk menganggumi wajah mu hingga lupa waktu?”
Edward lagi-lagi diam, benar yang di katakan oleh ayahnya, dia lama dikamar mandi karena sibuk menganggumi wajahnya sendiri.
“Ya ayah aku lama di kamar mandi karena sibuk menganggumi wajah ku sendiri.”ujarnya sembari menunduk.
Tiba-tiba kepalanya di elus oleh ayahnya, membuatnya terkejut.
“Ayah hanya bercanda, apakah kamu sebegitu takutnya jika ayah marah? Dasar kamu ini. Besok-besok kamu tidak boleh Seperti ini, bagaimana nasib karyawan mu jika kamu kekanak-kanakan.” Ujar sang Ayah sembari mengacak pelan rambut Edward.
“Ayah, Rambut Edward sudah rapi, mengapa ayah mengacak-acak rambut ku? ketampanan ku akan hilang nanti.”
Ayahnya tertawa lepas dan menepuk bahu Edward. “Gen yang terlahir dari keluarga kita memanglah kuat. Lihat saja, wajah ku tercetak sempurna di dirimu. Ahahhaaha...”
Edward hanya mengukut rambutnya tidak gatal. Perilaku ayahnya ini justru seperti anak kecil, lihat saja dirinya sudah dewasa dan berusia 23 tahun, tapi ayahnya masih aja menganggap dirinya berusia 10 tahun.
Mereka pun akhirnya berbincang-bincang mengenai Perusahaan yang akan mereka kelola. Saat ini banyak para investor yang ingin bekerja sama dengan perusahaan ECH. Dan ini adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan Edward sebagai CEO di perusahaan ECH.
Khusus ayahnya, Membuka perusahaan di bidang Properti Dan Otomotif. Sedangkan sang ibu, bergerak di bidang Fashion karena ibunya Adalah seorang desainer yang paling terkenal di Negara ini.
Mereka saat ini tinggal di Amerika, dan perusahaan terbesar berada di Amerika, mereka juga membuka banyak cabang di berbagai macam negara dan untungnya berjalan dengan baik.
Tak bisa di bayangkan bagaimana kaya nya Seorang Hansel itu sendiri. Perusahaan yang Berkembang dengan pesat menjadi Sorotan para investor dan menjadikan Perusahaan ECH merupakan salah satu Perusahaan Besar di Amerika Serikat.
Kini, mobil yang mereka kendarai telah sampai di sebuah gedung besar yang ada di New york. Mereka di sambut oleh para Penjaga yang ada di Gedung tersebut.
Saat Edward dan ayahnya keluar dari mobil, mereka disambut oleh banyaknya wartawan sehingga para bodyguard turun tangan untuk menjaga kenyamanan mereka.
“Tuan Erik, apakah benar hari ini adalah hari pengangkatan CEO baru?”tanya salah satu wartawan .
Edward berhenti sejenak, ia menoleh ke arah ayahnya. “Ayah, haruskah kita menjawab perkataan mereka?”
“Tidak usah, urusan ini biar Cale yang mengurus nya.” Ayah Edward memanggil Cale, Asisten pribadi nya yang membantunya mengatasi berbagai macam kegiatan nya.
“Cale, tolong kamu jawab perkataan mereka.”
“Baik, Tuan.”
“oh iya, Apakah para investor sudah datang?”
“Sudah tuan, saat ini mereka tengah berada di Ruang Rapat.”
“Baik, kalau begitu terimakasih, cale.”
Langkah kaki mereka memasuki gedung tersebut. Semua orang yang berada di dalam gedung tersebut menunduk hormat dan memberikan Mereka berdua jalan.
Dua pria yang sangat tampan, bagaimana bisa pria setua itu memiliki wajah yang sangat tampan? Di tambah anaknya yang sangat mirip dengan wajahnya. Membuat siapapun yang bekerja di perusahaan ini, terutama kaum Wanita akan terpesona dengan ketampanan mereka.
Erik sangat ramah, itu sebabnya, Banyak karyawan yang betah bekerja di perusahaan ini. Banyak dari mereka yang memanggil Nama ayahnya dan tersenyum hangat.
Mereka memasuki lift dan langsung menuju ruang meeting. Di dalam ruangan itu, sudah Menunggu Para Tamu untuk membicarakan rencana yang mereka lakukan di masa depan.
Semua orang menatap Edward yang terlihat sangat tampan, mereka kagum akan ketampanan yang Edward miliki. Namun bagi Edward, di dalam lubuk hatinya yang paling dalam ia merasa sangat risih jika Mereka menatap nya dengan tatapan seperti itu.
Erik berdiri sembari memperkenalkan Edward Yang berdiri di samping kanannya. “Perkenalkan, Ini adalah Putra saya, Edward Christian Hansel. Dia baru saja lulus dari universitas Stanford dan dia adalah satu-satunya penerus perusahaan ECH di masa yang akan mendatang.”
Edward menunduk hormat. Semua orang bertepuk tangan dan menjabat tangan Edward, memberikan dia ucapan selamat atas terpilihnya menjadi CEO baru.
Meeting pun akhirnya di mulai, Edward menyimak cara ayahnya berbisnis, begitupun dengan Yang lainnya, mereka sangat antusias dalam melebarkan sayap perusahaan ECH. Rencana nya, mereka akan membuka perusahaan Terbaru yang bergerak di bidang Pertambangan. ECH akan berkolaborasi dengan XS yang dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang pertambangan. Jadi untuk itu, meeting kali ini akan berlangsung lama.
Jam menunjukkan pukul 8 malam, mereka semua yang telah selesai melakukan Rapat mengkahirinya dengan persetujuan Untuk membangun Pertambangan tersebut di wilayah Asia.
Edward dan ayahnya kembali ke Mansion mereka. Edward pun merebahkan dirinya sendiri di atas kasurnya. Ia mengecek jam di hp nya dan menunjukkan pukul 9 malam. Matanya sangat lelah, karena harus mengamati Rencana pembangunan yang akan mereka laksanakan dalam beberapa waktu dekat.
Itu berarti, ia harus pergi ke tempat lokasi pertambangan untuk memantau daerah tersebut.
Edward menghela nafasnya, ia yang masih menggunakan stelan jas nya pun tertidur di atas kasurnya.
Di dalam mimpinya, dia sering bertemu dengan sosok wanita berambut emas, mata birunya seakan-akan menghipnotis dirinya, sehingga membuat hatinya terpaku akan keindahan yang alami itu. Jantungnya berdebar sekaligus merasakan rasa sakit yang sangat luar biasa. Meski terdapat kerinduan di dalam nya.
Edward menangis dalam tidurnya. Airmata nya menetes membasahi pipinya. Meski matanya tertutup, Perasaan yang dia rasakan tidak masuk akal, perasaan yang tidak tau dia sendiri apa itu. Perasaan yang tidak menyenangkan.
Edward mulai bermimpi saat usia nya menginjak 17 tahun. Di hari ulangtahunnya tepatnya pada tengah malam dan jam menunjukkan pukul 00.01 dirinya bermimpi aneh. Mimpi yang awalnya sangat ia benci, karena selalu menganggu pikirannya kini menjadi sesuatu yang ia tunggu-tunggu.
Mimpi indah sekaligus buruk baginya. Mimpi tentang perpisahan nya dengan seorang wanita yang ia sendiri tidak tau wajahnya.
Edward Hanya berharap, suatu hari nanti, dia akan mengetahui setiap jawaban dari beribu pertanyaan yang ada di dalam benaknya.
Daftar Chapter
Chapter 1: Prolog & BAB 1
1,620 kata
Chapter 2: ECH Corp.
1,132 kata
Chapter 3: Bab 3
1,495 kata
Chapter 4: Bab 4
1,113 kata
Chapter 5: Restaurant Le Bernardin
1,853 kata
Chapter 6: BAB 6
1,186 kata
Komentar Chapter (0)
Login untuk memberikan komentar
LoginBelum ada komentar. Jadilah yang pertama memberikan komentar!