')">
Progress Membaca 0%

Chapter 3: Bab 3

Axena 15 Aug 2025 1,495 kata
GRATIS

Bunyi suara sable Terdengar di area Latihan anggar. Akhirnya setelah hujan berhenti dan Kenny sudah mengeluarkan isi hatinya. Mereka pun bermain Anggar.

Kecepatan dan kelincahan yang mereka miliki sangat hebat, bahkan mereka sangat terlatih dalam menggunakan pedang Sabel.

Pertandingan di antara mereka di menangkan oleh Kenny. Edward dan Kenny istirahat sejak dan Membuka penutup kepala mereka,lalu minum Air mineral yang mereka bawa.

“Tumben, biasanya kamu selalu menang melawan ku.” Ujar kenny sembari menengguk air mineralnya.

Edward tersenyum miring, ia menutup botolnya dan meletakkan air mineral tersebut di samping tas nya.

“kali ini kamu menang Karena aku kasihan kepada mu, Aku pikir sekali-sekali membiarkan mu menang menyenangkan juga.”

Kenny menganga tak percaya. Kesombongan macam apa ini? Melihat tingkah Edward mengingatkan dirinya di masa lalu.

Saat itu mereka tengah asik berlatih anggar di sekolah mereka untuk mengikuti kompetisi yang di adakan oleh sekolah mereka.

Saat itu Edward menang berturut-turut dan Kenny merasa bahwa Edward merupakan pria yang hebat dalam menggunakan pedang. Tak hanya anggar, bahkan Edward sering menggunakan katana dan dia ahli dalam menggunakan katana.

Kenny sempat bertanya kepada Edward darimana keterampilan Tersebut. Dan Edward dengan sombongnya berkata.

“ini karena aku terlahir sempurna.”

Saat itu Kenny menyadari bahwa selain Edward memiliki mulut tajam, dia juga sombong. Meski begitu, Edward merupakan Teman Yang tulus. Itu sebabnya Kenny merasa nyaman jika bersama Edward.

“Oh iya, apakah kamu free bulan April nanti?” tanya Edward.

“Aku akan melihatnya nanti, memangnya kenapa?”

“Aku menemukan Kompetisi Anggar dan aku berniat menonton nya saat aku berada di Asia nanti. Maukah kamu ikut bersama ku? Aku sudah membeli dua tiket, jika tidak mau maka aku bisa memberikan nya kepada orang lain.”

Kenny terkejut, pasalnya setelah sekian lama dia berhenti di dunia anggar. Akhirnya ia bisa melihat kompetisi Anggar lagi. “Wah, Jika itu adalah kompetisi Anggar, maka aku tidak akan menolaknya. Aku akan berusaha untuk mengatur jadwal ku tiga bulan kedepan, agar kita bisa melihat Kompetisi Anggar.”

“Baiklah, aku akan menunggu mu di China nanti, kamu pergi saja sendiri Dari Rusia ke China. Aku ada bisnis, jadi kita tidak bisa pergi bersama-sama.”

“It’s okey, Lagipula aku sudah punya banyak uang Sekarang, Pergi dari Rusia ke China bukanlah hal yang sulit.” Ujar Kenny sombong.

“Cih, dasar sombong.” Ujar Edward 

“Kita harus melakukan satu ronde lagi, untuk menentukan siapa pemenang nya.” Ujar Kenny.

“Baiklah, Lagipula aku sangat bersemangat dari tadi. Jadi akan dipastikan kamu akan kalah kali ini, Ken.”

Dan kali ini, Mereka melakukan Ronde ke tiga. Dimana mereka mendapatkan hasil yang seri untuk pertandingan sebelumnya. Dan untuk menentukan pemenang, mereka memutuskan untuk melakukan Ronde ke tiga.

Pertarungan yang sengit dan mereka sangat menikmati pertarungan ini. Seakan-akan, jiwa mereka bebas saat mereka menggunakan pedang tersebut.

Di dalam pertarungan yang sengit. Sable yang di pegang oleh Kenny menyentuh dada Edward,seketika Edward mendapatkan serangan sakit kepala mendadak. Ia pun terduduk dan memegang kepalanya yang sakit.

“Edward! Kamu tidak apa-apa?” Kenny memegang bahu Edward yang saat ini tengah memegang kepalanya yang sakit.

“Arghhh kenapa ini? Kenapa kepala ku sakit?”

Kemny membopong tubuh Edward dan Membaringkanya di atas matras. Kenny membuka penutup kepala, lalu memberikan Edward minum dan Edward pun menengguknya sampai habis. Keringat membasahi tubuh Edward. Ia merasakan sakit di dadanya. Seolah-olah ada sesuatu yang menusuk dadanya. Ia sendiri tidak tau apa yang terjadi kepada dirinya? Mengapa dia menjadi seperti ini?

Saat rasa sakit di kepalanya hilang, ia pun pingsan. Kenny menelpon ambulans saat melihat Edward pingsan. Kenny bingung kenapa Edward tiba-tiba menjadi seperti ini? Apa Yang salah? Saat itu pedangnya hanya menyentuh dada Edward. Mereka Juga menggunakan pelindung tubuh, mana mungkin sampai tembus? Lagipula, tidak ada tanda-tanda cidera atau luka di tubuhnya. Tapi mengapa Edward menyentuh dadanya seolah-olah dia terluka di tempat itu?

Ambulans datang beberapa saat kemudian. Mereka membawa tubuh Edward dan melarikan nya ke rumah sakit. 

Dokter memeriksa tubuh Edward dan memberikan Edward infus. Kenny sempat bertanya kepada sang dokter apa yang telah terjadi kepada Edward? 

“Bagaimana Kondisinya, dok?” 

“Sepertinya dia Sedang mengalami Taruma berat. Itu sebabnya tubuhnya bereaksi saat ingatan yang tidak ia inginkan, tidak sengaja muncul. Untuk saat ini saya sudah memberikan obat penenang.”

“baiklah, terimakasih Dok.” 

Dokter itu pergi meninggalkan Kenny sendiri, dia bingung mengapa Edward bisa mendapatkan trauma seperti itu? Apa yang telah terjadi kepada Edward setelah ia pindah ke Rusia? Hubungan keluarga nya baik-baik saja dan sangat harmonis, dan hubungan percintaan? Sepertinya Edward belum memiliki sosok pendamping di hatinya. Mengingat Edward selalu saja bersikap dingin kepada wanita. Lagipula,jika Edward telah memiliki kekasih, Edward pasti akan mengejeknya karena belum mendapatkan kekasih. 

Kenny pasrah, ia tidak tau apa yang telah terjadi, untuk saat ini mengenai kondisi tubuh Edward, ia hanya bisa menutup nya dengan baik. Jika ia memberitahu bahwa Edward Mengalami Trauma, maka itu hanya memperburuk keadaan nya.

Kenny memasuki Ruangan Edward. Ia pun mengecek ponselnya dan hendak mengabari kondisi Edward kepada kedua orangtuanya. Namun, belum sempat Kenny mengirim pesan, tangan Edward memegang tangan Kenny.

“Ken, jangan beritahu ayah dan ibuku. Aku takut mereka khawatir.” Ujar Edward

“Baiklah, jika itu mau mu.” Kenny memasukkan kembali ponselnya di dalam kantung celananya.

“Ed, sejak kapan kamu mengalami kondisi seperti ini?” 

“Saat hari ulang tahun ku yang ke 17, aku tiba-tiba mengalami kondisi seperti ini Dan tiba-tiba pingsan begitu saja. Aku juga bingung kenapa aku menjadi seperti ini. Seolah-olah, seperti ada sesuatu yang belum aku ketahu atau tidak boleh aku ketahui.”

Ucapan Edward hanya membuat Kenny mengangguk mengerti.

“Untungnya Kondisi seperti ini hanya beberapa kali saja, biasanya aku hanya mengalami pusing. Mungkin tubuh ku terlalu lelah dan akhirnya pingsan.” Ujar Edward

“Ya, kata dokter juga kamu mengalami kelelahan.” Ujar Kenny bohong. 

“Jam berapa?” 

“Jam 9 malam.”

“Tolong antarkan aku pulang, jika ayah tau aku disini mungkin aku tidak boleh diizinkan bermain Anggar lagi.”

“Tapi, kondisi mu belum sepenuhnya sembuh.” Ujar Kenny.

“Tidak, aku sudah sembuh, infus ini hanyalah cairan pemberi tenaga.” Edward mencabut Infus dari tangannya dan bangkit dari tidurnya.

Pada akhirnya Edward membayar dokter dan para perawat yang merawat nya untuk menyembunyikan fakta bahwa dia telah di rawat di tempat ini.

***

Mansion Hansel.

Edward tengah menaiki tangga dan menuju kamarnya. Terlihat di ruang keluarga, sang ibu tengah menggambar desain baju di buku sketsa untuk pelaksanaan Fashion week Minggu depan. Di samping ibunya juga terdapat ayahnya yang tengah sibuk berkutik dengan Tab nya.

Edward melihat mereka sejenak.” Ibu, ayah, Edward pulang..”ujar Edward 

Kedua orangtuanya menoleh ke tangga dimana Edward berdiri dengan setelan jas nya. Sang ibu pun bangkit lalu berlari kecil menaiki tangga dan memeluk Edward.

“Kenapa kamu pulang terlambat? Kamu tau, Ibu sangat khawatir. Jika Kenny tidak memberitahu kami bahwa kalian tengah bermain Anggar, maka ibu tidak sekhawatir ini.” Zeyena tengah memarahi Edward yang tidak memberitahu nya. Zeyena juga sempat khawatir dan memarahi Erik karena tidak pulang bersama Edward.

Edward dan Erik tau, mengapa ibunya sangat protektif kepada Edward. Karena sebelum Edward, ibunya pernah mengandung beberapa kali dan selalu keguguran. Hingga saat percobaan yang terakhir, mereka berhasil mendapatkan Edward. Itu sebabnya Zeyena sangat protektif kepada Edward.

“Besok-besok hubungi ibu jika kamu pergi kemana-mana, takutnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kami bisa mencari dirimu. Kamu mengerti?” 

Edward pun tersenyum lalu mencium pipi Zeyena.” Baik ibu, Edward akan melakukan apa yang ibu perintahkan. Dan juga Edward minta maaf karena tidak memberitahu ibu dan ayah bahwa aku telah bermain Anggar. Ku pikir, jika memberitahu kalian, kalian tidak akan mengizinkan ku, itu sebabnya Ed diam-diam pergi dengan Kenny. Kalian tau kan, bahwa Anggar adalah separuh jiwa ku, di mana aku tidak bisa lepas dari permainan Anggar.”

Zeyena dan Erik terdiam. Kemudian, Zeyena mengelus rambut Edward.”Ibu dan ayah selalu mengizinkan apapun yang ingin kamu lakukan, selagi itu bisa membuat mu bahagia, Ed. Tapi jika kamu diam-diam pergi tanpa memberitahu kami, kami khawatir.”

“Ya ibu, Edward berjanji besok-besok akan memberitahu ibu dan ayah, jika ingin pergi.”

“Baiklah, kalau begitu kamu bersihkan dirimu, dan istirahat yang cukup.”

“baik ibu.”

Edward pun menaiki anak tangga dan memasuki kamarnya yang berada di lantai Dua. Ia pun meletakkan kopernya di atas meja dan melepaskan satu persatu baju nya, lalu mandi. Shower yang mengalir dari kepala hingga ujung kakinya membuat pikiran nya tenang. Ia pun teringat saat dirinya pingsan beberapa waktu lalu. Tentang potongan yang hilang. Meski hanya singkat, namun baginya itu bermakna.

Edward mengusapkan rambutnya kebelakang dan air shower itu menyentuh wajah tampannya. Dadanya terasa sesak dan juga sakit.

Ia harus mencaritahu tentang Perjalanan waktu atau semacamnya, jika dirinya memang seseorang penjelajah waktu atau inkarnasi, maka Itu akan sangat sulit di percaya. Di zaman modern dan serba canggih ini, apakah hal tersebut masih di percaya?

Memikirkan nya saja hanya membuat Edward pusing.

Daftar Chapter

Chapter 1: Prolog & BAB 1

1,620 kata

GRATIS

Chapter 2: ECH Corp.

1,132 kata

GRATIS

Chapter 3: Bab 3

1,495 kata

GRATIS
SEDANG DIBACA

Chapter 4: Bab 4

1,113 kata

GRATIS

Chapter 5: Restaurant Le Bernardin

1,853 kata

GRATIS

Chapter 6: BAB 6

1,186 kata

10 KOIN

Komentar Chapter (0)

Login untuk memberikan komentar

Login

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama memberikan komentar!