')">
Progress Membaca 0%

Chapter 1: Prolog

Alvianti Purnamasari 18 Aug 2025 173 kata
GRATIS

Aku sudah terbiasa bangun lebih pagi dari matahari. Membuka mata sebelum alarm berbunyi, duduk diam di tepi ranjang, dan bertanya dalam hati apakah hari ini akan berbeda.

Biasanya tidak.

Dan aku sudah berhenti berharap.

Kota ini bergerak dengan kecepatan yang tak pernah berubah. Orang-orangnya berjalan cepat, berbicara cepat, dan melupakan sesuatu lebih cepat dari yang mereka janjikan.

Aku tumbuh di tengah itu semua.

Tapi entah sejak kapan, aku merasa seperti... hanya penonton. Ada banyak hal yang kutahu, tapi tidak bisa kukatakan. Beberapa hal terlalu berat untuk diucapkan. Beberapa terlalu berbahaya jika sampai didengar. 

Seperti bagaimana aku berdiri di antara dua nama.

Satu memberiku kepastian yang tak sempat kunikmati,

Satu memberiku rasa takut yang sulit kutinggalkan.

Seperti bagaimana aku memeluk pekerjaan sebagai pelarian, bukan karena aku kuat, tapi karena aku tak tahu harus diam di mana.

Tidak ada yang benar-benar tahu siapa aku. Mereka tahu namaku. Tapi bukan suara yang terus berdengung di kepalaku. Bukan rahasia yang kubawa saat menatap wajah-wajah yang tak pernah benar-benar mendengar.

Kalau aku jujur, apa yang akan berubah?

Chapter Sebelumnya
Chapter 1 dari 8
Chapter Selanjutnya

Daftar Chapter

Chapter 1: Prolog

173 kata

GRATIS
SEDANG DIBACA

Chapter 2: Jeonsa – Pagi yang Setengah Di...

7,102 kata

GRATIS

Chapter 3: Di Bawah Langit Yang Terlalu B...

5,276 kata

GRATIS

Chapter 4: Langit Tak Pernah Menunggu

6,005 kata

GRATIS

Chapter 5: Rahasia yang Tak Pernah Dibagi

6,094 kata

GRATIS

Chapter 6: Seutas Benang yang Tak Pernah...

7,734 kata

10 KOIN

Chapter 7: Rasa yang Tak Bernama

8,481 kata

10 KOIN

Chapter 8: Dalbit dan Jam Pulang Sekolah

11,467 kata

10 KOIN

Komentar Chapter (0)

Login untuk memberikan komentar

Login

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama memberikan komentar!