')">
Progress Membaca 0%

Chapter 4: PERASAAN

Axena 15 Aug 2025 1,255 kata
GRATIS

Mereka pun berbincang di Bengkel tersebut sampai tak terasa waktu sudah sangat malam. Hal yang baru saja di ketahui oleh Ariesta adalah Rey, Rill dan Ciyo merupakan satu marga yang bernama Schevenko. Pantas saja Saat Ariesta melihat Rill dan Rey langsung akrab. Ternyata, mereka adalah keluarga. Rey yang bekerja di bengkel Ciyo. Ciyo yang bekerja di Pemerintahan. Dan Rill yang bekerja di Restoran. Sungguh kombinasi yang sangat bagus. Bertemu mereka adalah sebuah keberuntungan. 

Ariesta dan Rey Tampak berbicara sangat Akrab. Begitu pula dengan Ruby dan Ciyo. Tersisa Rill yang sibuk menelfon seseorang dari tadi. Sedangkan Zayn, dia sudah pergi ke lantai 2 karena mengantuk. 

Ada banyak yang mereka ceritakan. Di mulai dari perjalanan hidup mereka yang pertama kali datang ke tempat ini, kemudian bekerja sehingga sampai di titik ini. Sungguh tidaklah mudah untuk mereka. Namun, rasa solidaritas yang tinggi membuat keluarga mereka sekarang menjadi kaya raya. 

Jam menunjukan pukul 02.00 pagi. Ariesta sudah mengantuk dan mengajak Ruby untuk tidur di lantai dua. Mereka tadi sepakat untuk menginap semalam di tempat ini. Karena jarak dari tempat ini ke rumah Yang di berikan Rill sangatlah jauh. 

“Eumm.. Rey, Ciyo. Saya dan Ruby mau tidur dulu. Terimakasih Atas kamarnya yang kami pakai untuk menginap disini.” Ujar Ariesta sembari memapah tubuh Ruby yang sudah mengantuk berat. 

“Apakah Butuh bantuan? Nampaknya kamu agak kesusahan memapah tubuh Ruby. “Tanya ciyo. 

Ariesta menolak cepat. “Tidak, Terimakasih. Tapi saya bisa sendiri.” Ujar Ariesta sembari tersenyum kearah Ciyo. Bagaimana mungkin Ariesta membiarkan Tubuh Ruby di pegang oleh lelaki yang bukan Hak nya. Ariesta sangat menjaga Adik Tersayang nya itu. Meski keluarga Schevenko sudah membantu banyak untuk keluarga Mcgie. Tapi, bukan berarti dia bisa memegang tubuh Ruby seenaknya. Apalagi, Tadi Ariesta melihat Ciyo dan Rey meminun Wine dan sedikit mabuk. Bisa-bisa nanti ada apa-apa. 

“Baiklah kalau begitu.” Ujar Ciyo kembali duduk, Lalu kembali menghisap Rokoknya. 

 

***

 

Ariesta kini berada di Kamar yang sudah di sediakan oleh Ciyo untuk mereka beristirahat. Ruby kini sudah tertidur pulas, Tapi entah kenapa malam itu, mata Ariesta belum kunjung tidur? Padahal matanya sudah mengantuk. Ia pun berinisiatif untuk mencuci wajahnya. 

Setelah selesai, ia pun berjalan di balkon dan melihat keindahan bulan. Air matanya menetes merindukan kenangan indah di tempat tinggalnya dulu. Saat dirinya terpaku akan kenangan yang tiba-tiba muncul di benaknya. Samar-samar, ia mendengar perkataan Rey dan Ciyo. 

“Yo, Sepertinya Aku suka sama Ariesta.”Ujar Rey

Deg

Perasaan nya tidak karuan. Apa ini? Ia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Kenapa hatinya terus berdebar kencang? 

“kalau kamu suka dia, kejar.” Ujar Ciyo 

“Tapi, seperti nya dia suka Rill.” Ujar Reyy. Ariesta yang mendengar itu pun tersenyum.

 ‘Ternyata dia salah paham.’ Batin Ariesta. 

“Kejar aja, Lagipula mereka juga belum dekat.” 

“Entahlah, Ciyo.” Ujar Rey. 

Percakapan mereka berhenti sampai situ saja. Karena Ariesta tidak sanggup mendengar lebih jauh tentang perkataan mereka berdua. Bisa-bisa dia lemas karena terlalu bahagia nya. Entahlah, Dia tidak pernah seperti ini sebelum nya sama siapapun. Di kota dulu, dia juga sempat dekat sama laki-laki, dan hampir menikah. Tapi, tidak seperti ini. Perasaan ini, Debaran ini, Sangat membuat dia Gila dan ingin teriak. 

Ariesta pun kembali ke kamarnya dan cepat tidur. Entahlah apakah besok ia bisa berhadapan sama Rey atau tidak. Mungkin nanti dia akan diam saja, demi menghindari salah bicara. 

***

 

         Rill mengajak Ariesta dan Zayn untuk pergi ke sebuah Asuransi. Katanya, Rey mau memberikan mobil kepada Ariesta. Hal ini membuat Hati Ariesta semakin kacau. Hatinya tidak bisa ia kendalikan. 

         Ruby saat ini menjaga Restoran, Dan Rill juga sekalian katanya mau bertemu seseorang. Entahlah, Siapa yang dia temui sampai dia terlihat panik. Tapi yang jelas, saat ini ia hanya perlu memikirkan bagaiamana caranya menghentikan debaran di hatinya ini? 

     Zayn dan Ariesta melihat Rey membawa dua mobil yang kini berada di hadapan mereka. Apakah Mobil yang sudah di modif dan mahal ini di beri Cuma-Cuma untuknya? 

“Ariesta, Mobil ini saya kasih ke kamu ya. Biar Adik mu dan kamu bisa jalan-jalan mengelilingi kota ini.” Ujar Rey sembari memberikan surat dan kunci Mobil. Ayo ke dalam untuk mengurus surat pergantian kepemilikan. 

“Terimakasih ya. Aku tidak tau apa yang harus ku berikan untuk membalas jasa ini.” Ujar Ariesta. 

“Jangan begitu, Aku memberikan ini juga karena mobilku banyak dan tidak terpakai. Jadi, daripada Tidak terpakai, mending kasih ke kalian. Cuman nanti kalau bayar pajak, tinggal bilang saja ke aku. Nanti akan ku bayar kok.” Ujarnya sembari tersenyum. 

Deg. 

Lagi-lagi perasaan aneh ini. 

“B.. Baiklah kalau begitu.” Ujar Ariesta. 

Mereka pun akhir nya kembali mengurus surat-surat untuk mengganti nama kepemilikan Mobil. Di lain sisi, Rill tengah membawa seorang wanita yang bernama sachi menuju Asuransi. Tempat dimana Zayn, Rey, dan Ariesta berada. 

 

***

 

Restoran Delightful, 02.00 PM

 

      Terlihat di hadapan mereka saat ini, Seorang wanita cantik tengah berdiri di hadapan mereka. Raut wajahnya sangat cantik membuat siapa saja yang melihatnya merasa terpesona. 

      Rill dengan wajahnya yang penuh dengan senyuman kini memperkenalkan wanita itu dengan Zayn, Ruby dan Ariesta. 

“Hari ini, aku ingin memperkenalkan kepada kalian semua seorang wanita yang ku temui beberapa waktu yang lalu. Dia bernama Sachi.”Ujar Rill Antusias. 

“Hai Sachi, nama ku Ariesta dan ini ke dua adik ku Ruby dan Zayn.” Ujar Ariesta sembari Mengulurkan tangannya untuk berkenalan, di ikuti oleh Ruby dan Zayn. 

Sachi menjabat tangan Ariesta. Senyum kecil tercetak di wajahnya. “Halo kak Ariesta, Ruby dan Zayn. Namaku Sachi Anindya. Panggil saja Sachi.”

“Dari mana Pak kalian bertemunya?” Tanya Ariesta. 

“Itu, Saat aku mencari stock Untuk memenuhi bahan makanan yang kurang. Aku bertemu dengan Sachi yang tengah di ganggu oleh warga. Dia membawa tongkat baseball dan memukul para pengganggu itu. Pada akhirnya, karena aku tidak bisa melihat wanita di ganggu begitu. Aku pun menyelamatkan nya dan... Yeah, akhirnya kami saling kenal, lalu ku ajak ke restoran mengingat ada Kamu dan adikmu, mungkin bisa menemani dia di kota ini.” Ujar Rill 

“Ouhalaa.. Kalau begitu baiklah, Pak Rill Tenang saja, Aku dan adik-adik ku akan menjaga dia.” Ujar Ariesta sembari tersenyum ke arah Sachi. 

Tiba-tiba Suara pria dari kejauhan membuyarkan percakapan Mereka. Pria yang berpenampilan Aneh, Namun memiliki kesan yang lucu itu, kini datang tiba-tiba menghampiri Rill. 

“Woww.. Ada karyawan baru nih pak?” Ujarnya sembari melihat kearah Ariesta, Ruby, Zayn dan Sachi. 

“Nah kau, Setelah dari luar negri bukannya bawa oleh-oleh, malah sibuk menanyakan karyawan.” Ucap Rill sembari merangkul Pria itu. 

“Oh iya, perkenalkan ini manager kami, Diyo. Dia karyawan yang setia disini. Bertahun-tahun  bekerja dari semenjak pembangunan resto ini sampai sekarang, dia masih bertahan.” Sambung Rill

“Hallo semuaa.. Nama ku Diyo Robert. Panggil saja Diyo ya..” Wajah Diyo penuh dengan keceriaan. Membuat suasana yang tadinya canggung, berubah menjadi ceria. Kedatangan nya merupakan sebuah moment yang tepat untuk mencairkan suasana di sana. 

Mereka pun kembali berbincang dan mulai mengatur jadwal kerja yang ingin di lakukan ke depan nya. Mungkin, hal ini akan menjadi sangat  sibuk, mengingat banyaknya para pembeli yang hadir di Restaurant tersebut. 

Daftar Chapter

Chapter 1: Bab 1

1,258 kata

GRATIS

Chapter 2: PERTEMUAN

1,246 kata

GRATIS

Chapter 3: HIM

1,239 kata

GRATIS

Chapter 4: PERASAAN

1,255 kata

GRATIS
SEDANG DIBACA

Chapter 5: PERNIKAHAN

1,270 kata

GRATIS

Komentar Chapter (0)

Login untuk memberikan komentar

Login

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama memberikan komentar!